Masalah usaha kecil di Indonesia
Nama : Intan Yuliani
Kelas :2df02
NPM: 53216551
Sekarang ini orang kebanyakan lebih suka menanam saham ataupun berinvestasi pada sesuatu yang sangat menjanjikan dan sedikit diantara mereka yang ingin berwirausaha walaupun hanya kecil-kecilan banyak orang yang dijumpai pasti berkata mereka takut bangkrut dalam memulai usaha, takut berhenti di tegah jalan ataupun ada yang bilang mereka masih tidak bisa bermulai usaha karena bukan bidangnya sebenernya disini tidak dilihat dari siapa latar belakangnya gimana ataupun status pendidikannya apa ntah dia keluaran universitas ataupun hanya sebatas lulusan sekolah menengah saja ketika dia punya kemauan dalam wirausaha dia pasti bisa tapi sayang kebanyak dari mereka tidak menyukai wirausaha. Ada pula yang berkata “wah bukan bidang saya” ataupun “saya tidak ahli dalam berwirausaha dan saya takut gagal”.
Dibalik banyaknya orang yang sering berinves, tapi banyak juga wirausaha kecil yang memanfaat kan modal kecil mereka untuk mengihidupi ataupun membeli kebutuhan keluarga, dan seperkian persen dari mereka selalu berkata kami mencoba usaha untuk menghidupi agar hidup layak dengan keuangan yang dan modal yang sedikit.
Seperti halnya seorang penjual gorengan di tengah jalan mereka selalu berkata kami itu berjualan hanya untuk menghidupi keluarga dan kalau kami tidak jualan kami akan makan apa itu yang sering di dengar dari setiap orang kebanyaka yang ditemui, ataupun bahkan ada yang bilang yah seperti inilah usaha kami dengan keuangan yang seadanya bahkan ada yang bilang dengan modal kecil pasti akan mendapatkan keuantungan ynag kecil juga.
Dan ada pula yang menjawab usaha kami hanya mengasilkan uang kecil arti kecil disini sungguh menjadi kata yang sangat familiar di mulut setiap orang terutama wirausaha kecil.
Kebanyakan dari mereka berjualan ntah itu pedangang makanan keliling, penjual mainan ataupun penjual seperti halnya warung.
Terkadang mereka melewatkan setiap harinya dengan berjalan berkeliling ataupun menunggu lakunya barang dagangan itu. Bahkan banyak dari mereka yang tidak pernah memperhitungkan keuangan dengan matang artinya mereka belum mempunyai sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik.
Dan banyak juga dari mereka yang tidak tau masalah administrasi tentang pinjam meminjam atau pun mengurus sebuah proposal usaha karena kebanyakan dari mereka hanya mengetahui “kalau mereka punya uang banyak pasti usahanya akan lancar” tapi mereka tidak pernah memikirka entah dari segi laporan keuangan, pemasaran produksinya, ataupun bahan yang mereka gunakan, terkadang mereka menggunakan bahan yang sederhana namun menghasilkan sesuatu yang bernilai tapi sedikit dari mereka yang seperti itu terakadang kebanyakan dari mereka hanya menggunakan bahan biasa dengan kualiatas yang buruk hanya agar mereka dapat meraup keuantungan dengan nilai yang mereka keluarkan sedikit.
kabanyakan orang awam pasti berpikir kami menggunakan keuangan kami, bahkan kami tidak pernah tau masalah laporan keuangan karena bagi mereka itu tidak penting sama halnya dengan proposal usaha mereka berpikir mereka tidak usah membuat proposal karena usaha yang mereka dirikan tidak harus menggunakan proposal dan tidak harus ada izin juga. Dan banyak juga dari mereka yang berjualan tanpa izin contohnya membuka lapak di sembarang tempat ataupun mendidirikan usaha di tempat-tempat yang belum tentu mempunyai izin.
Ini menjadi budaya dan letak kelemahan dari wirausaha kecil yaitu sering mencampuradukkan kepentingan usaha dengan kepentingan yang lain dan kondisis seperti ini berakibat pada sulitanya di ketahui kinerja usaha dan posisi keuangan menjadi tidak jelas.
Rendahnya kemauan untuk mencatat catatan usaha merupakan kelemahan yang melekat pada sebagian besar orang wirausaha kecil yatu adanya keengganan yang tinggi untuk melakukan pencacatan tentang hasil usahanya dan keengganan mencatat itu dapat berakibat pada sulitanya untuk dapat gambaran usaha natah meningkat atau bahkan menurun dan setidak gambaran untuk keuangan yang semakin bertambah atau bahkan menjadi rugi.
Adapun kurangnya dalam pengetahuan teknologi sebagian dari merka masih berpangku pada teknologi seadanya contohnya wirausaha kecil yang di desa mereka masih terpaku pada alat sederhana (tradisional) bahkan jarang dari mereka mengenal sosial media dan jarang pula dari mereka memanfaatnya seperti instagram,twitter,Facebook dan banyak lagi sosial media lainnya. Tapi sebagian dari mereka ada pula yang memanfaat sosial media dengan mengikuti trand zaman sekarang.
Dan banyaknya faktor dari latar belakang pendidikan kurangnya penegtahuan dalam hal berwirausaha diantara dari mereka pasti minim sekali penegtahuan dalam wirausaha ntah itu proposal usaha,laporan keuangan yang menjadi tiang kokoh memulai suatu usaha.
Kelas :2df02
NPM: 53216551
Masalah Wirausaha Kecil di
Indonesia
Hampir seluruh usaha kecil di Indonesia selalu mengeluh masalah keuangan ntah modal lah ataupun sesuatu yang menunjang usahanya dan penyebabnya bisa timbul dari kurangnya dalam manage keuangan ataupun ada masalah tersendiri bahkan bisa jadi kurangnya pengetauan tentang pemasaran produk yang kurang cocok, ataupun masalah dalam produksi dan bahkan ada dari permasalahan dari keluarga.Sekarang ini orang kebanyakan lebih suka menanam saham ataupun berinvestasi pada sesuatu yang sangat menjanjikan dan sedikit diantara mereka yang ingin berwirausaha walaupun hanya kecil-kecilan banyak orang yang dijumpai pasti berkata mereka takut bangkrut dalam memulai usaha, takut berhenti di tegah jalan ataupun ada yang bilang mereka masih tidak bisa bermulai usaha karena bukan bidangnya sebenernya disini tidak dilihat dari siapa latar belakangnya gimana ataupun status pendidikannya apa ntah dia keluaran universitas ataupun hanya sebatas lulusan sekolah menengah saja ketika dia punya kemauan dalam wirausaha dia pasti bisa tapi sayang kebanyak dari mereka tidak menyukai wirausaha. Ada pula yang berkata “wah bukan bidang saya” ataupun “saya tidak ahli dalam berwirausaha dan saya takut gagal”.
Dibalik banyaknya orang yang sering berinves, tapi banyak juga wirausaha kecil yang memanfaat kan modal kecil mereka untuk mengihidupi ataupun membeli kebutuhan keluarga, dan seperkian persen dari mereka selalu berkata kami mencoba usaha untuk menghidupi agar hidup layak dengan keuangan yang dan modal yang sedikit.
Seperti halnya seorang penjual gorengan di tengah jalan mereka selalu berkata kami itu berjualan hanya untuk menghidupi keluarga dan kalau kami tidak jualan kami akan makan apa itu yang sering di dengar dari setiap orang kebanyaka yang ditemui, ataupun bahkan ada yang bilang yah seperti inilah usaha kami dengan keuangan yang seadanya bahkan ada yang bilang dengan modal kecil pasti akan mendapatkan keuantungan ynag kecil juga.
Dan ada pula yang menjawab usaha kami hanya mengasilkan uang kecil arti kecil disini sungguh menjadi kata yang sangat familiar di mulut setiap orang terutama wirausaha kecil.
Kebanyakan dari mereka berjualan ntah itu pedangang makanan keliling, penjual mainan ataupun penjual seperti halnya warung.
Terkadang mereka melewatkan setiap harinya dengan berjalan berkeliling ataupun menunggu lakunya barang dagangan itu. Bahkan banyak dari mereka yang tidak pernah memperhitungkan keuangan dengan matang artinya mereka belum mempunyai sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik.
Dan banyak juga dari mereka yang tidak tau masalah administrasi tentang pinjam meminjam atau pun mengurus sebuah proposal usaha karena kebanyakan dari mereka hanya mengetahui “kalau mereka punya uang banyak pasti usahanya akan lancar” tapi mereka tidak pernah memikirka entah dari segi laporan keuangan, pemasaran produksinya, ataupun bahan yang mereka gunakan, terkadang mereka menggunakan bahan yang sederhana namun menghasilkan sesuatu yang bernilai tapi sedikit dari mereka yang seperti itu terakadang kebanyakan dari mereka hanya menggunakan bahan biasa dengan kualiatas yang buruk hanya agar mereka dapat meraup keuantungan dengan nilai yang mereka keluarkan sedikit.
kabanyakan orang awam pasti berpikir kami menggunakan keuangan kami, bahkan kami tidak pernah tau masalah laporan keuangan karena bagi mereka itu tidak penting sama halnya dengan proposal usaha mereka berpikir mereka tidak usah membuat proposal karena usaha yang mereka dirikan tidak harus menggunakan proposal dan tidak harus ada izin juga. Dan banyak juga dari mereka yang berjualan tanpa izin contohnya membuka lapak di sembarang tempat ataupun mendidirikan usaha di tempat-tempat yang belum tentu mempunyai izin.
Ini menjadi budaya dan letak kelemahan dari wirausaha kecil yaitu sering mencampuradukkan kepentingan usaha dengan kepentingan yang lain dan kondisis seperti ini berakibat pada sulitanya di ketahui kinerja usaha dan posisi keuangan menjadi tidak jelas.
Rendahnya kemauan untuk mencatat catatan usaha merupakan kelemahan yang melekat pada sebagian besar orang wirausaha kecil yatu adanya keengganan yang tinggi untuk melakukan pencacatan tentang hasil usahanya dan keengganan mencatat itu dapat berakibat pada sulitanya untuk dapat gambaran usaha natah meningkat atau bahkan menurun dan setidak gambaran untuk keuangan yang semakin bertambah atau bahkan menjadi rugi.
Adapun kurangnya dalam pengetahuan teknologi sebagian dari merka masih berpangku pada teknologi seadanya contohnya wirausaha kecil yang di desa mereka masih terpaku pada alat sederhana (tradisional) bahkan jarang dari mereka mengenal sosial media dan jarang pula dari mereka memanfaatnya seperti instagram,twitter,Facebook dan banyak lagi sosial media lainnya. Tapi sebagian dari mereka ada pula yang memanfaat sosial media dengan mengikuti trand zaman sekarang.
Dan banyaknya faktor dari latar belakang pendidikan kurangnya penegtahuan dalam hal berwirausaha diantara dari mereka pasti minim sekali penegtahuan dalam wirausaha ntah itu proposal usaha,laporan keuangan yang menjadi tiang kokoh memulai suatu usaha.
Komentar
Posting Komentar